Rabu, 28 September 2011

Studi Kasus :

Perencanaan Integrasi WiFi Dengan GSM Indoor

Proses perencanaan jaringan WiFi yang akan diintegrasikan / di kombinasikan (combine) dengan GSM membutuhkan teknik yang berbeda dengan perencanaan jaringan WiFi yang konvensional, yakni pada sisi konfigurasi jaringannya.

Berdasarkan teorinya, jika pada jaringan WiFi konvensional menghubungkan IP Router pada base station ke WiFi Access Point setelah itu ke antenna, maka pada integrasi ini IP Router terhubung ke WiFi Access Point lalu sinyal dari Access Point akan masuk ke Diplexer terlebih dahulu bersama-sama sinyal GSM dari RBS, baru setelah itu tergantung kebutuhan gedung.

Jika tidak perlu di pecah jalurnya maka langsung ke antenna pemancar, kalau perlu dipecah jalurnya maka akan di split dengan alat Splitter sebelum masuk ke antena pemancar, seperti dijelaskan pada Gambar 1. dan Gambar 2.

Gambar 1. Konfigurasi Jaringan WiFi Konvensional

Gambar 1. di atas adalah jaringan WiFi konvensional yang banyak membutuhkan Access Point (AP) untuk mengcover area yang diinginkan. Pada jaringan WiFi konvensional, IP Router dihubungkan pada base station lalu ke WiFi Access Point.

Pada contoh proses pengintegrasian jaringan WiFi ke dalam jaringan GSM terlihat berbeda dengan jaringan WiFi konvensional. Pada integrasi ini IP Router terhubung ke WiFi Access Point lalu sinyal dari Access Point akan masuk ke Diplexer/Combiner terlebih dahulu bersamasama sinyal GSM dari BTS.

Setelah itu tergantung kebutuhan gedung , jika tidak perlu di pecah jalurnya maka langsung ke antena pemancar, kalau perlu dipecah jalurnya maka akan di split dengan alat Splitter sebelum masuk ke antena pemancar. Contoh jaringan WiFi diintegrasikan dengan GSM terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Konfigurasi Jaringan WiFi Diintegrasikan Dengan GSM

Konsep secara sederhana untuk WiFi Combined with GSM yang dibuat oleh PT. TELKOMSEL digambarkan seperti pada Gambar 3.

Analisis Sistem Integrasi Jaringan WiFi